Ini ada sedikit ilmu tentang pemakaian kamera DSLR/SLR. . :ngakak
Mari kita langsung saja oke. .
Diafragma
Apa itu diafragma ?
Diafragma ialah untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang boleh masuk menuju bidang film sehingga perekaman gambar berlangsung sempurna.
Besar kecilnya celah akan menentukan banyak sedikitnya sinar masuk. Dengan demikian, penyinaran obyek kuat; kita akan cenderung memperkecil celah ini sehingga film tidak kelebihan cahaya, penyinaran obyek lemah; kita akan cenderung memperbesar celah.
BILANGAN BUKAAN DIAFRAGMA
1,4 - 2 - 2,8 - 4 - 5,6 - 8 - 11 - 16 - 22, mungkin 32 - 45 dan seterusnya
Jarak antara masing-masing bilangan dikenal dengan istilah : SATU - F - STOP
DAU HUKUM DASAR
- Makin kecil bilangan, makin besar celah/bukaan, sehingga makin banyak cahaya masuk. Sebaliknya makin besar bilangan, makin kecil celah/bukaan, sehingga makin sedikit cahaya masuk.
- Perubahan besar bilangan dengan satu stop, menghasilkan cahaya masuk dengan perbandingan 1 2. Jadi, pembesaran bilangan (yang berarti pengecilan celah) satu stop, menghasilkan cahaya masuk setengah kalinya saja. Perbesaran dua-stop, menghasilkan seperempat kalinya, dan seterusnya. Pengecilan bilangan (berarti berbesaran celah) satu-stop, menghasilkan cahaya makon dua kalinya. Dua-stop=empat-kalinya, da seterusnya
Rana (Shutter/Penutup)
Apa itu rana ?
Rana itu fungsinya untuk membuka dan menutup jalan masuknya cahaya, sebelum pada waktu dan sesudah pengambilan foto dilakukan.
Rana ini dapat juga berfungsi sebagai sarana pengatur banyak sedikitnya cahaya/sinar yang masuk mengenai bidang film (seperti fungsi diafragma) yaitu dengan :
Waktu yang diperlukan oleh rana ini untuk membuka dan menutup itu.
Makin lama rana membuka, makin banyak sinar akan masuk. Dan sebaliknya.
Makin cepat gerak rana menutup lagi, makin sedikit sinar masuk menuju bidang film.
BILANGAN-BUKAAN-RANA
1 - 2 -4 - 8 - 15 - 30 - 60 - 125 - 250 - 500 - 1000 - 2000 - 4000, ditambah dengan huruf (B) atau (T)
Pemasangan kita pada bilangan-bilangan tersebut di atas akan menentukan waktu yang digunakan oleh rana, untuk membuka kemudian menutup lagi, dalam hitungan SEPERSEKIAN DETIK
Jadi, pada pemasangan kita pada bilangan- (15) waktu yang diperlukan oleh rana, membuka dan menutup lagi, adalah 1/15 detik atau dengan kata lain : Film akan tercahayai selama 1/15 deti itu.
Demikain pula : (60) menunjukan kecepatan rana 1/60 detik, (250) menunjukan kecepatan rana 1/250, (1000) menunjukan kecepatan rana 1/1000
Sedangkan B (Bulb) : Kalau kita membutuhkan waktu lebih dari 1 detik. rana terbuka waktu kita tekan tombol pemotretan dan baru tertutup waktu kita lepaskan tombol tersebut. Selama tombol pemotretan ditekan, rana tetap terbuka, film tetap tercahayai.
Dan T (Time) : Kalau kita membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Rana terbuka terus setelah kita tekan tombol pemotretan, sampai tombol kita tekan lagi baru rana menutup lagi. Selama itu, film terus tercahayai.
DUA MACAM JENIS RANA dan hubungannya dengan penggunaan LAMPU KILAT
A. RANA PUSAT
- Compur Shutter Between The Lens Shutter (Rana yang terletak antara lensa)
- Leaf Type Shutter (Rana berbentuk daun)
- Umumnya, dimiliki oleh kamera bidik jarang di jumpai pada kamera refleks
B. RANA CELAH
Floral Plane Shutter (Rana yang terletak di bidang datar fokus)
Umumnya, dimiliki oleh kamera Refleks.
Ada dua macam :
- RANA CELAH HORISONTAL. Arah geraknya horisontal Synchro-X 1/60
- RANA CELAH VERTIKAL. Arah gerak vertikal Synchro-X dapat lebih dari 1/60 <celah
Yang dimaksud dengan SYNCHRO-X di sini adalah keserempakan antara terbukanya rana dengan kilatan lampu (kikat)
Maksud dari Synchro-X 1/60 adalah bahwa dengan jenis rana ini bila kita melakukan pemotretan dengan lampu kilat, maka kecepatan rana paling tinggi yang boleh terpasang adalah 1/60 detik.
HUBUNGAN antara KECEPATAN dan PENGATURAN CAHAYA
Bilangan kecepatan lebih kecil, berarti kecepatan itu sendiri lebih lambat, mengakibatkan cahaya masuk lebih banyak.
Dan sebaliknya
Pemasangan kecepatan rana pada 60 masukan cahaya lebih banyak dari pada pemasangan pada 125
Pemasangan kecepatan rana pada 250 akan menghasilkan cahaya dua kali lipat lebih besar daripada pemasangan pada 500
Karena 1/125 detik adalah dua kali lebih lebih lambat dari pada 1/500 detik
Demikian pula sebaliknya. Kecepatan rana 1/125 detik, menghasilkan cahaya setengan kali dari yang menghasikan cahaya yang setengah kali dari yang dihasilkan pada pemasangan kecepatan rana 1/60 detik.
KOMBINASI PENCAHAYAAN FILM
Banyaknya cahaya yang masuk mengenai bidang film dan melakukan perekaman gambar disitu akan ditentukan oleh bagaimana kita menata bukaan diafragma dan kecepatan rana.
Kerjasama antara keduanya ini dikenal dengan istilah kombinasi pencahayaan film.
misalkan :
- f/11 - 1/125 detik
- f/5,6 - 1/500 detik
- f/2 - 1/15 detik
- dan lain-lain
Kerjasama antara bukaan diafragma dan kecepatan rana ini dapat diibaratkan kerja kran air berikut di bawah ini :
Bila kran II (2A) dibuka 1 menit dan diperoleh air V cm2 dibutuhkan dengan kran I (A) untuk dapatnya diperoleh air yang sama : V cm3 dibutuhkan waktu 2x = 2 menit (karena diameter pipa 1/2X)
Dengan kran III (4A) dibutuhkan 1/2 menit saja.
Bila kran 1 (A) dibuka sama 1 menit, hasil air = 1/2 V cm3 (diameter pipa 1/2X)
Demikian pula akan terjadi pada bukaan diafragma (pipa) dan kecepatan rana (lamanya waktu terbuka)
Bila kombinasi f/11 - 1/125, misalnya manghasilkan sejumlah A satuan cahaya.
Maka kombinasi f/11 - 1/60, akan menghasilkan 2A satuan cahaya, karena waktunya diperlambat sehingga terhasilkan cahaya yang 2 kali lipat.
Berikunya : f/11 - 1/30 menghasilkan 4A satuan cahaya
f/11 - 1/250 menghasilkan 1/2 A satuan cahaya
f/11 - 1/500 manghasilkan 1/4 A satuan cahaya
Bila yang berubah bukaan diafragma
- f/11 - 1/125 = A satuan cahaya
- f/8 - 1/125 = 2A satuan cahaya
- f/5,6 - 1/125= 4A satuan cahaya
- f/16 - 1/125 = 1/2 A satuan cahaya
- f/22 - 1/125 = 1/4 A satuan cahaya
Bila kedua-duanya berubah
- f/11 - 1/125 = A satuan cahaya
- f/8 - 1/60 = 4A satuan cahaya; karena diafragma diperbesar 1 stop (2x) dan kecepatan rana diperlambat 1 stop juga (2x)
- f/8 - 1/250 = A satuan cahaya (sama) karena diafragma diperbesar 1 stop (2x) dan kecepatan rana diperlambat 1 stop juga (1/2x)
- f/5,6 - 1/30 = 16A satuan cahaya; karena diafragma diperbesar 2 stop (4x) dan kecepatan rana diperlambat 2 stop juga (4x) sehingga perubahan total adalah 16x
- f/4 - 1/100 = A satuan cahaya; karena diafragma diperbesar 3 stop (8x) dan kecepatan rana diperlambat 2 stop juga (1/4x)
VARIASI KOMBINASI PENCAHAYAAN FILM
f/11 - 1/125 menghasilkan A satuan cahaya
f/8 - 1/250 menghasilkan A satuan cahaya
f/5,6 - 1/500 menghasilkan A satuan cahaya
f/16 - 1/60 menghasilkan A satuan cahaya
Dengan demikian, untuk suatu keadaan pemotretan dengan penyinaran obyek tertentu, dapat dipotret dengan berbagai macam kombinasi, dan memperoleh hasil rekaman gambar yang sama-sama sempurnanya, karena memperoleh cahaya yang sama jumlahnya. ..
2 komentar:
Thanks for writing such an easy-to-udnrestnad article on this topic.
you are welcome..thanks for coming :kr
Posting Komentar